Untuk mengetahui kondisi keuangan beberapa tahun yang akan datang,
perusahaan dapat memanfaatkan analisis laporan keuangan. Dengan analisis
laporan keuangan perusahaan dapat mengetahui langkah-langkah perbaikan apa
saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan posisi keuangan perusahaan
saat ini. Tugas Akhir ini dilakukan dengan menganalisis rasio likuiditas yang
bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
jangka pendeknya. Adapun subyek penelitian ini adalah PT Sat Nusapersada Tbk,
sedangkan obyek penelitian ini laporan keuangan PT Sat Nusapersada Tbk
periode 2015-2019. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk
pengumpulan data adalah dokumentasi dan studi pustaka. Hasil perhitungan rasio
likuiditas current ratio, quick ratio, cash ratio, cash turn over, dan inventory to
net working capital masing-masing rasio menghasilkan rata-rata nilai 1,93; 1,5;
10%; 12; dan 229%. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan likuiditas
PT Sat Nusapersada Tbk selama lima tahun terakhir dapat dikatakan kurang baik
karena beberapa rasio menunjukkan angka di bawah standar rata-rata industri.
Berdasarkan rasio likuiditas rata-rata current ratio sebesar 193% dan cash ratio
10% merujuk pada Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002
bahwa PT Sat Nusapersada Tbk memperoleh skor 5 untuk current ratio dan skor
2 untuk cash ratio. Apabila dilihat dari rata-rata current ratio sekilas perusahaan
nampak sehat, namun jika dilihat pada Gambar 2. Grafik Rasio Lancar dari tahun
2015 sampai dengan tahun 2019 rasio lancar perusahaan tidak stabil dan
cenderung menurun. Demikian juga pada cash ratio perusahaan yang nampak
pada Gambar 4. Grafik Rasio Kas menunjukkan penurunan. Dapat disimpulkan
kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek pada PT sat
Nusapersada Tbk kurang baik.

Kata Kunci: Analisis rasio likuiditas, kewajiban jangka pendek.